Dyah Mutiarin, Dyah
Dosen Magister Ilmu Pemerintahan Uni-versitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 34 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan

New Normal Policy: Promosi Kebijakan Pariwisata Dalam Rangka Percepatan Penanganan Dampak Covid-19: New Normal Policy: Promosi Kebijakan Pariwisata Dalam Rangka Percepatan Penanganan Dampak Covid-19 Mutiarin, Dyah; Utami, Sri; Damanik, Janianton
Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jk.v5i1.277

Abstract

Covid 19 memunculkan ketidakpastian dan perubahan yang sangat konstan sehingga kebutuhaninformasi berupa kebijakan pemerintah menjadi sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat.Dalam makalah ini dideskripsikan mengenai kebijakan pemerintah bidang pariwisata, yaitu: programmitigasi dan pemulihan sektor pariwisata pada masa transisi kenormalan baru dalam rangka percepatanpenanganan dampak covid-19. Kebijakan pemerintah tersebut disampaikan kepada masyarakat melaluiakun media sosial official Kemenparekraf, salah satunya adalah akun twitter official @Kemenparekraf.Untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian kebijakan yang disusun dan yang disampaikan kepadamasyarakat, dilakukan qualitative content analysis (QCA) terhadap akun @Kemenparekraf,menggunakan NVivo12 dengan fitur antara lain the management, word frequency analysis, dan visualisasidata informal. Dari 807 (delapan ratus tujuh) tweet akun @Kemenparekraf yang diposting sejak Juni s.dDesember 2020, hanya terdapat 3 (tiga) hashtag/kata yang dapat langsung menjelaskan kebijakan., yaitu#banggabuatanindonesia untuk kegiatan Anugerah Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2020,#indonesiacare untuk Sertifikasi InDOnesia CARE (I Do Care), dan chse untuk Dukungan CHSE (Cleanliness,Health, Safety, Environment). Penggunaan hashtag/kata dalam tweet masih belum dapat menjelaskankebijakan secara keseluruhan. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membandingkan target, outputprogram dan dampaknya kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.